DAMPAK NEGATIF PJJ BERKEPANJANGAN TERHADAP SISWA/I
DAMPAK NEGATIF PJJ BERKEPANJANGAN TERHADAP SISWA/I
by. Paian Tambunan.
Jumat, 24 September 2021
( dikutip dari: Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nadiem Makarim: 3 Dampak Negatif Akibat PJJ Berkepanjangan", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2021/09/22/112829071/nadiem-makarim-3-dampak-negatif-akibat-pjj-berkepanjangan?page=all#page2. Penulis : Dian Ihsan. Editor : Dian Ihsan)
- 1. Putus sekolah
Masa pandemi covid 19 ini berpengaruh
terhadap ekonomi keluarga. Krisis akibat pandemic ini memaksa setiap keluarga
agar bekerja lebih keras lagi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dengan demikian
terbuka peluang bagi anak- anak untuk dimanfaatkan membantu orang tuanya
bekerja menambah penghasilan keluarga. Apalagi masa- masa PJJ ini bisa
dipandang orang tua sebagai satu situasi di mana anak tidak perlu belajar seperti
saat- saat normal , akibatnya orang tua merasa bahwa selama PJJ peran guru
tidak diperlukan. Lebih jauh lagi Orang tua dapat berpandangan bahwa selama PJJ
ini anak tidak melakukan pembelajaran.
Jika hal ini terus terjadi maka orang tua dapat mengambil kesimpulan
bahwa anak- anak mereka tidak perlu lagi sekolah.
- 2. Penurunan capaian pembelajaran
Pelaksanaan PJJ ini harus dipahami bahwa
pembelajaran dilaksanakan dengan tidak normal, artinya pembelajaran
dilaksanakan secara terbatas. Selama PJJ peserta didik belajar di rumah (Study
from Home) dan mengikuti pembelajaran melalui ruang- ruang virtual. Selama PJJ
yang melaksanakan pembelajaran secara daring ini, tentu siswa/I memiliki banyak
tantangan, khususnya masalah Jaringan, Paket Internet, masalah biaya untuk mempersiapkan
paket internet dll. Kompleksnya tantangan yang dihadapi oleh peserta didik
sangat berpengaruh terhadap penurunan capaian pembelajaran anak. Apalagi anak
terkendala koneksi ketika guru menjelaskan pembelajaran secara virtual.
Penuruan capaian pembelajaran juga dapat
terjadi karena program pembelajaran yang dilaksanakan tidak sama seperti
pembelajaran normal seperti biasanya. Situasi ini juga memaksa peserta didik
untuk terus beradaptasi terhadap situasi belajar PJJ ini. Dengan demikian dibutuhkan bantuan berbagai
pihak agar peserta didik ini mampu melaksanakan pembelajaran PJJ dengan baik.
- 3. Dampak terhadap mental dan psikis anak- anak
Pembelajaran PJJ yang terjadi secara berkepanjangan ini sangat berpengaruh terhadap mental dan psikis peserta didik. Memang mungkin saja pembelajaran dapat dijelaskan secara virtual / daring, namun sesungguhnya roh dari Pendidikan itu tidak dapat dicapai. Proses Pendidikan tidak dapat dipandang secara sederhana, karena sesungguhnya ada komponen- komponen yang harus dipahami dalam hal mendidik anak. Pendidikan itu membutuhkan sentuhan guru secara langsung sehingga jiwa, mental dan moral anak dapat mengalami perubahan secara baik. Jadi Pendidikan bukan sekedar tentang hal mentransper ilmu pengetahuan, tetapi juga yang sangat penting adalah mentrasformasikan nilai, moral, etika, spiritual agar dapat diaplikasikan peserta didik dalam kehidupannya dengan baik. Dengan demikian PJJ yang berkepanjangan sangat berpengaruh terhadap mental dan psikis anak- anak.
Memang menjadi tantangan yang sangat besar, ketika sekolah- sekolah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka pada masa pandemi ini. Khususnya Masalah Protokol Kesehatan merupakan hal yang harus dipersiapkan secara ketat dan maksimal. Harapan kita Pandemi ini segera dapat diatasi, sehingga proses pembelajaran di sekolah dapat dilakukan secara normal. Kita tidak ingin generasi muda kita, siswa/I ini mengalami Learning Loss lagi. Lebih luas lagi seluruh masyarakat, warga Pendidikan harus mendukung program Pemerintah dalam menanggulangi Covid 19 ini. (end)
Komentar
Posting Komentar