Hujan Di Desember

 


Tetesan air itu menyentuh bumi dalam wujud ribuan titik yang terus menyapu abu yang mungkin biasa engkau saksikan. Dingin membuat setiap orang enggan berjalan atau mengemudi motor di jalan itu. Hanya mobil, itu pun melaju dengan perlahan....

Di sudut kota ini, seorang laki- laki duduk menanti redanya butiran hujan yang terus menetes dari langit di atas sana.... 

Sesekali Ia membetulkan jaket pertanda dingin sedikit mengganggunya. Mungkin Desember terasa dingin, aku bergumam dalam hati. 

Kalaupun seseorang mencoba menatap langit, hanya warna gelap yang tersisa di sana.... 

Perlahan lampu-lampu kota menyala pertanda malam sudah mulai menyapa, namun hujan masih terus menetes tanpa henti... 

Kupandang wajah lelaki di pojok sana, Ia menatap tajam sejauh dia mampu, kerutan wajah menunjukkan bahwa ia berharap hujan berlalu... 

Kalaupun hujan tak kunjung reda, mungkin menerobos ke sana satu solusi. Namun dingin itu yang mungkin membuat kita harus bertahan di sini... 

Laki-laki itu pun masih seperti tadi menatap dalam, namun dari raut wajahnya menyiratkan banyak makna. Kalaupun ku coba menyelami apa yang dia pikirkan, satu makna pun tak mungkin kudapati. Ah, selamat biar ia tenggelam dalam alur pikirannya, karena cerita hidup harus diukir oleh setiap orang. Tak bijak kalau aku harus bertanya tentang apa yang ia pikirkan, karena ia masih membisu seperti tadi... 

Desember yang dingin namun bukan berarti sepi. Karena setelah ini aku akan beranjak dari pojok ini, pulang kerumah yang selalu kurindukan karena penuh cinta. Pojok ini hanyalah sebait cerita yang tak akan dapat diartikan dalam banyak sudut pandang. Menyisahkan Desember yang dingin dipojok kota. (end) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI NATAL SISWA SMA NEGERI 2 BALIGE

RPP K13 REVISI TERBARU 2019

SMA NEGERI 2 BALIGE RAPAT OSIS BIDANG 7K, 3 R, GREEN HOUSE, TOGA